Sunday, July 29, 2012

PERAN GURU DALAM MENGHADAPI TANTANGAN KURIKULUM DAN TANTANGAN MENGAJAR MATEMATIKA DI SMP

 *Postingan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog SSE
PERAN GURU DALAM MENGHADAPI TANTANGAN KURIKULUM DAN TANTANGAN MENGAJAR MATEMATIKA DI SMP


Tantangan di dalam dunia pendidikan kini semakin bervariasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka peran guru sangatlah dibutuhkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran matematika di SMP. Di antara tantangan tersebut adalah kurikulum matematika SMP saat ini. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran serta cara yang digunakan untuk pencapaian tujuan pendidikan tertentu. sejumlah negara telah mereformasi sistem pendidikan matematika dari pendekatan tradisional ke arah aplication based curricular yaitu mendekatkan matematika ke alam nyata bagi siswa melalui aplikasi atau masalah kontekstual yang bermakna serta proses yang membangun sikap siswa ke arah yang positif tentang matematika. Sebagai contoh , jepang menggunakan “open indeed approach” pendekatan yang mendekatkan pada soal aplikasi yang memungkinkan banyak solusi dan strategi. United State of America (USA) dengan standar yang dibuat National Council of Teacher Mathematics (NCTM), yakni standar yang terkenal dengan lima ketrampilan prosesnya yaitu matematika adalah ‘communication”, “reasoning”, “connection”, “problem solving”, dan “understanding”. Belanda mengembangkan “Realistic Mathematics Education (RME)”, sejak 1970. Pendekatan yang dilakukan oleh ketiga negara tersebut relatif hampir sama yakni menekankan pada materi aplikasi atau kehidupan sehari-hari, fokus pada keaktifan siswa, serta penekanan pada soal yang mempunyai variasi strategi dan solusi. Atas pertimbangan itulah, maka pemerintah indonesia sejak tahun 1998 mulai mempersiapakan perubahan kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan berubah lagi menjadi KTSP sampai saat ini.
Kurikulum merupakan suatu hal yang urgen di dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, proses kegiatan pembelajaran tidak akan dapat berjalan. Sebenarnya, Kurikulum matematika SMP di indonesia sudah tersusun dengan apik. Namun, yang menjadi tantangan terbesar sekarang ini adalah bagaimana mewujudkan isi dari kurikulum matematika tersebut. Di sinilah peran guru untuk menjawab tantangan tersebut. Faktanya, bila dibandingkan dengan negara lain, kurikulum matematika SMP di indonesia memang terlihat lebih “penuh”. Banyaknya materi matematika yang tidak diimbangi dengan waktu mengajar membuat guru-guru menjadi mengabaikan esensi dari kurikulum itu sendiri. Inilah yang menjadi tantangan bagi seorang guru untuk mengimplementasikan kurikulum sebaik mungkin.
Banyak cara yang dilakukan guru untuk mengimbangi antara waktu mengajar yang sedikit dengan padatnya materi yang menjadi tuntutan di dalam kurikulum. Diantaranya ada yang mengabaikan materi-materi yang tidak ada di dalam ujian nasional (UN), ada juga yang tidak membahas PR di dalam kelas, dll. Hal ini tentunya berdampak terhadap prestasi, pemahaman siswa dalam pelajaran matematika. Sebenarnya , para guru melakukan hal tersebut karena terpaksa. Tak banyak yang dapat mereka lakukan, namun yang harus dikritisi adalah seharusnya para penyusun kurikulum melihat kekeliruan ini. karena tuntutan kurikulum terhadap materi ajar terlalu padat menjadikan permasalahan baru di dalam dunia pendidikan. Tapi , seharusnya guru juga bisa memaksimalkan pembelajaran matematika dengan waktu yang tersedia dengan membuat lesson plan setiap kali mereka mengajar. Dengan adanya lesson plan guru juga bisa memperkirakan ketuntasan materi dengan waktu yang ada. Namun , masih banyak guru yang tak sadar akan pentingnya lesson plan tersebut. Padahal, mengajar tanpa lesson plan seperti terjun bebas ke jurang yang tentunya dapat memunculkan permasalahan baru, seperti siswa bosan belajar matematika karena sang guru monoton dalam mengajar dll. Jika sang guru tidak siap dengan pembelajaran bangaimana dengan peserta didiknya??  Disinilah peran instansi pendidikan dimulai dari sekolah untuk mendisiplinkan dan menginstruksikan guru untuk membuat lesson plan dalam setiap kali mengajar. Jika ini sudah terealisasikan, maka selanjutnya adalah tugas guru untuk mengimplementasikan rancangan pembelajaran tersebut.

Proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Proses pembelajaran tidak akan terjadi jika tak ada guru ataupun tidak ada siswa. Guru menurut U.U. RI. NO.14 TAHUN 2005 adalah pendidik profesional dengan tugas utama mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi guru mengenai permasalahan yang muncul di dalam proses pembelajaran, terutama di dalam pembelajaran matematika di SMP. Di antara permasalahan yang muncul di dalam proses pembelajaran matematika adalah  banyak sekali peserta didik yang masih cuek belajar matematika dan menganggap matematika adalah sebuah pelajaran yang menakutkan. Permasalahan ini menjadi tanggung jawab guru di sekolah untuk membuat metematika menjadi menarik. Inilah peran guru untuk memberikan motivasi kepada siswanya untuk lebih giat belajar matematika. Guru tidak hanya sebagai pendidik ataupun pengajar, tetapi guru berperan sebagai motivator bagi siswanya. Sebagai motivator guru hendaknya dapat mendorong peserta didiknya agar bergairah dan aktif belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi siswanya, seperti dengan memberi reward berupa benda, nilai, ataupun secara verbal misalnya pernyataan seperti “Bagus sekali“, “Hebat”, “menakjubkan”, dan lain sebagainya. Semua kegiatan akan maksimal jika dilakukan dengan penuh kebahagian. Begitu pun dengan pembelajaran matematika. Kegiatan pembelajaran matematika akan maksimal jika dilakukan dengan penuh kebahagian. Hal yang paling utama dilakukan guru adalah berusaha agar siswa dapat menerimanya sebagai guru mereka dan mereka senang belajar dengannya. Faktanya , banyak sekali siswa SMP yang tidak menyukai matematika dikarenakan gurunya. Mulai dari metode pembelajaran, sikap, bahkan penampilan dan juga hal-hal yang lainnya. Di sinilah peran guru sebagai model/figur/teladan bagi siswa. Guru harus menjaga sikap karena setiap tingkah laku guru pasti dinilai oleh siswa. Hal inilah yang dapat menyebabkan siswa menjadi tak menyukai matematika karena gurunya sendiri. 
Selanjutnya, mengenai metode pembelajaran. Masih banyak guru yang menyampaikan materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode tradisional seperti ceramah atau drill soal. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap interest siswa terhadap matematika. Metode ceramah tidak akan mengembangkan potensi berpikir siswa secara dalam karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru seorang . Akibatnya, siswa menjadi jenuh, bosan, dan tidak tertarik pada matematika. Seharusnya guru dapat mengupgrade pengetahuan mereka mengenai metode pembelajaran dan mengetahui metode apa yang tepat digunakan didalam pembelajaran matematika dengan karakter siswa yang beragam. Metode pembelajaran ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir siswa dan hasil yang akan dicapai oleh siswa itu sendiri. Sebenarnya , banyak sekali kesempatan bagi guru untuk mengupgrade pengetahuan mereka mengenai metode pembelajaran dengan mengikuti berbagai macam seminar, loka karya, workshop, bahkan dari berbagai buku.


 






Thursday, July 19, 2012

Warna warni Kaligrafi

Udah lama gak ngepost lagi nih..

kesempatan kali ini mau cerita sedikit tentang salah-satu hobi gue, yaitu KALIGRAFI.

Awalnya, ketika Madrasah Ibtidaiyah lah gue mengenal seni kaligrafi. Ya, waktu itu guru gue pak ansori untuk pertama kalinya ngajarin gue buat kaligrafi. waktu itu cuma masih pake kapur dan pensil. alhasil, tertariklah gue dengan seni yang satu ini.

Entah kenapa, buat kaligrafi itu mengasyikan bagi gue. ya, walaupun waktu itu masih gembel tulisan arab gue. Beranjak MTs sederajat SMP gue ikut ekstrakulikuler Kaligrafi. Ada seorang temen gue yg emang jago dah buat kaligrafi, sebut saja Hasyim. Dia sudah tinggi jam terbangnya ikut lomba sana-sini. Akhirnya , gue pun berguru dari dia.

Saat itu, gue juga ngaji sama bang jamal. Nah, di pengajian ini selain mengaji nahwu dan sorof gue juga minta di ajarkan buat kaligrafi. alhasil, Makin cinta dah gue sama kaligrafi..

Sampai akhirnya di MAN 12, disinilah gue mulai ikut lomba kaligrafi. Awalnya ikut lomba tingkat kelas, dan menanglah... Bahagianya.. *ya, walaupun tulisan gue masih sangat jelek. Lanjut jadi wakil sekolah untuk ikut lomba kaligrafi antar sekolah dan hasilnya lumayanlah :)

dari semua pengalaman gue ikut lomba, rasanya pengen lebih dalam mendalami seni ini. Ramadhan kemarin, gue berguru sama keponakan gue sebut saja Mia. dia juga jago buat kaligrafinya. Malah pernah jadi wakil DKI Jakarta untuk wakil lomba tingkat Nasional di Kalimantan.

Mulailah gue belajar kaligrafi menggunakan cat. Alhasil Berantakannnnnnnnnnnn....
 nih hasil-hasilnya :
Alat-alat dan cat nya :

Tapi, akhir-akhir ini, bakat yang satu ini kurang berkembang. Karena di kampus jarang sekali ada lomba kaligrafi. Terakhir itu ikut ketika ramadhan tahun kmren. tapi, kurang seru karena pesertanya sangat sedikit...

Pengen dah belajar lagi.. Lomba-lomba lagi,, tangan ini rasanya sudah terlalu kaku..
ya walau tahap buatan kaligrafi gue masih gembel, tapi senaaaaaaaaaaaaaaaang bisa menyalurkan hobi ini.

Betapa indahnya seni. Kembangkanlah bakat-bakat seni yang kalian punya walau hanya sedikit. Toh lama-lama menjadi bukit.

Bagi saya, membuat kaligrafi ini merupakan salah-satu tumphan ekspresi saya.

Prestasi saat di MAN 12


1.      Juara 1 wilayah Jakarta Barat Dalam kegiatan “Lomba Cerdas Cermat Matematika (LCCM) IX”  Tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah se JABODETABEK di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009.


2.      Siswa terbaik MAN 12 Jakarta program IPA pada Tahun Ajaran 2009/2010.


3.      Juara 3 lomba Kaligrafi Dalam Kegiatan“Festival Nuzulul Qur’an dan Aneka Bazar HIPPNITA-PC.IPPNU-IPPNU-BKPRMI Jakarta Barat Tahun 2008.


4.      Juara 2 Kaligrafi Dalam Kegiatan“Festival Nuzulul Qur’an dan Aneka Bazar HIPPNITA-PC.IPPNU-IPPNU-BKPRMI Jakarta Barat Tahun 2009.”

 -  Juara 1 lomba Cerdas Cermat Remaja  Dalam Kegiatan “Festival Nuzulul Qur’an dan Aneka Bazar HIPPNITA-PC.IPPNU-IPPNU-BKPRMI Jakarta Barat Tahun 2009.”


* *dan lain-lainnya :)
SSemoga diperkuliahan bisa mengukir prestasi lebih banyak lagi :)
Kalo inget-inget masa itu begitu indah .. wkwk

Wednesday, July 11, 2012

2 Kejutan di Bulan JULI

KEJUTAN 1

Senangnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
Akhirnya setelah penantian panjang, akhirnya bisa juga membuka SIAKAD. Akhirnya nilai pun terlihat...

Sungguh terkejut ketika melihat nilai PDE, yang awalnya sangat pesimis untuk mendapatkan B, dan akhirnya dapet B. alhamdulillah.
Untuk nilai yang lain alhamdulillah sangat memuaskan, dan target semester ini pun terpenuhi.Terima Kasih ya Allah..

Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...
entah kenapa di semester ini banyak hal-hal yg tak terduga. diantaranya mengenai nilai di semester 4. Banyak sekali teman-teman yg seharusnya layak mendapatkan nilai A, tapi nyatanya tidak. Entah apa yang terjadi....

over all, sangat puas di semester ini. Segala usaha dan do'a ternyata Allah kabulkan. Kerja keras, pikiran, tenaga yang selama ini di kerahkan akhirnya berbuah manis. Semoga di semester selanjutnya bisa mempertahankannya , syukur-syukur bisa meningkat.


proses pembelajaran di semester ini pun begitu panjang. Semoga bisa menjadi pengalaman yang indah buat hidup gue.


KEJUTAN 2

akhirnya 10 JULI pun tiba. baru ingat kemaren sore bahwa pengumuman beasiswa dataprint akan diumumkan hari itu. Setelah syuting bersama kelompok ISBD yang cukup melelahkan akhirnya ingatlah akan pengumuman tersebut.

Ketika buka, di beasiswa nominal 1 juta tak ada nama gue.
Lanjut cari lagi, di beasiswa nominal 500rb pun gak ada.. Sedih pun berlanjut.
Terus menelusuri di beasiswa nominal 250rb, ada 5 part sebenernya. Dan gue pun hopeless ketika buka sampai part 4 namun nama gue tak kunjung terlihat. 

Wait.. ternyata ada 1 part lagi yang tersembunyi.... dan liat ternyata ada nama gue....


ya, walaupun dapat yang 250rb, tapi lumayanlah buat nambah-nambahin biaya kuliah. Sungguh diluar dugaan, padahal baru daftar H-1 sebelum pendaftaran ditutup.

big thanks for nada yang udah kaasih tau info mengenai beasiswa ini dan Ka Hafiz yang sudah memberikan pendapatnya untuk essay yang saya buat....

HIDUP BEASISWA....
Semangat cari beasiswa...


Sunday, July 1, 2012

Essay Penentu di 10 Juli

Essay ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendaftar beasiswa dataprint.

Semoga bisa menang Ya Allah.. Lumayan buat nambahin uang kuliah.

10 Juli 2012, wish me luck ^_^..


TEMA : FAKTOR PENENTU KUALITAS PENDIDIKAN DAN DEFINISI KUALITAS PENDIDIKAN YANG BAIK MENURUT KAMU

Guru Sebagai Pendidik Berkualitas Untuk Pendidikan yang Berkualitas.

Pendidikan merupakan sebuah tolak ukur kualitas bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan aspek yang tingkat urgensinya sangat tinggi dan mempengaruhi aspek-aspek lainnya seperti ekonomi, budaya, sosial, politik dan aspek-aspek lainnya. Berbicara mengenai kualitas pendidikan, hal tersebut sangatlah dipengaruhi oleh sosok seorang guru atau pendidik. Guru/pendidik merupakan pemegang kunci untuk membuka gembok kualitas pendidikan di Indonesia. Guru yang berkualitas tidak hanya berperan sebagai pendidik saja, akan tetapi jauh lebih dari itu. Guru juga berperan sebagai motivator, pengajar, pembimbing, pelatih dan lain sebagainya. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa, mengubah bangsa ini adalah guru yang berkualitas, ikhlas dan idealis dalam mengabdi atau menjalankan perannya. Jika guru dapat berperan sebagaimana mestinya, maka tentunya pendidikan pun akan mencapai keberhasilan  yang diinginkan.  Artinya , terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan berkualitas sangatlah ditentukan oleh adanya guru-guru yang bermutu dan berkualitas, yaitu guru yang dapat melaksanankan tugas-tugasnya secara memadai. Tapi, ada beberapa faktor pendukung lainnya, untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Diantaranya adalah fasilitas mencakup sarana dan prasarana, kurikulum yang tepat, pengelolahan dana, dan peserta didik itu sendiri.
Kualitas pendidikan yang baik yaitu pendidikan yang berkarakter. Sebuah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter-karakter dan jati diri pada masing-masing siswa atau peserta didik. Dengan terbentuknya karakter yang kuat dari masing-masing peserta didik yang kuat, maka minat untuk memperbaiki diri menjadi semakin besar. Implikasinya adalah kualitas pendidikan semakin meningkat. Kualitas pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat menghasilkan output atau lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi aktor pembaruan dan perubahan yang mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa mendatang. Jadi, pendidikan dikatakan berkualitas jika tujuan pendidikan itu tercapai. Jadi, indikatornya bukan pada banyaknya juara olimpiade internasional. Itu bagus. Tapi tidak sedangkal itu. Ketika pendidikan hanya mengahsilkan manusia pintar akademik dengan nilai-nilai UN 10 diatas kertas, sementara akhlaknya rusak, jauh dari nilai-nilai agama, tidak memiliki kepedulian sosial, dan tidak adanya jiwa nasionalisme dalam dirinya, maka pendidikan itu gagal dan tidak berkualitas. Cenderung, kita terjebak pada paradigma bahwa kualitas berarti mampu bersaing di kancah dunia tapi tidak mampu membawa indonesia keluar dari segala permasalahan bangsa dan menyelesaikan permasalahan masyarakat. Kita mampu menciptakan manusia lokal berwawawan global.
 By : Abdul Hasan Al Asyari

Semoga bisa LOLOS... Amin.,,,

Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers