Saturday, August 31, 2013

One Step Closer JSC



Berdasi. Kemeja putih tangan panjang. Celana bahan hitam. Dan sepatu pantofel. Kali ini, saya bukan untuk melamar kerja, atau menjadi seorang sales. Itu adalah pengalaman pertama saya berpakaian seperti itu, sekaligus menjadi pengalaman pertama mengikuti seleksi Youth Exchange Programe "Jakarta Sister City" dengan tujuan Seoul.

Awalnya, saya ragu untuk ikut seleksi ini dikarenakan kemampuan berbahasa inggris saya belum terlalu lancar dan belum ada persiapan sama sekali. Tapi, karena sudah terlanjur daftar dan waktunya cocok maka saya beranikan diri untuk mengikutinya. Saya tak mau menjadi orang yang kalah sebelum berperang.

Saya tidak sendirian. Saya bersama dengan teman seperjuangan sebut saja "Diar" memberanikan diri untuk mencobanya. Ya, tujuan kami sama. Seoul. Pada hari pertama akan ada tes tertulis (pilihan ganda dan essay) dan FGD. Tes tertulis mencakup pengetahuan umum, pengetahuan tentang China dan Korea, Bahasa Inggris, serta pengetahuan tentang kota Jakarta.

Jujur, saya tidak yakin ketika menjawab soal-soal yang di display oleh panitia apalagi yang berkaitan dengan China dan Korea. Alasannya simpel, ya karena saya tidak ada persiapan apalagi belajar. Saya hanya tahu beberapa soal mengenai Kota Jakarta dan pengetahuan umum dikarenakan saya pernah baca di buku kumpulan pengetahuan Abang None Jakarta.

100 soal PG + buat essay  pun berlalu. Saya tak mau berharap lebih. Setalah ishoma, saatnya masing-masing peserta dikelompokkan untuk FGD. Untuk kelompok saya memilih tema Entrepreneurship dengan judul " How to change our mindset to be an entrepreneur than a worker?". Di FGD kali ini saya pasif, lebih banyak mendengarkan pendapat yang lain dibandingkan memberikan pendapat. Mungkin karena saya masih belum terbiasa diskusi dengan bahasa Inggris dan kondisi yang mulai tak mendukung.

Akhirnya, pengumuman tahap 1 pun diumumumkan. Dan masing - masing negara tujuan dikerucutkan menjadi 15 besar putra dan putri. Deg-deg an tapi saya pun tidak berharap banyak. Setelah 1-10 nomer disebutkan sebagai peserta yang lolos ke tahap 2 besok, akhirnya no 1124 tersebut diurutan selanjutnya. Ya, itu nomer peserta saya. Gak nyangka bisa lolos ke tahap selanjutnya.

Selanjutnya, semua peserta yang lolos ke tahap 2 briefing terlebih dahulu sebelum pulang. Dan tahap 2 besok akan ada tes interview dan unjuk penampilan dan bakat. 

Sampai di rumah saya sudah lelah, rasanya mau istirahat saja (re: tidur). Tapi saya belum ada persiapan untuk besok. Akhirnya saya sempatkan untuk membaca sedikit mengenai Korea dan Seoul walau dalam kondisi setengah mengantuk. Tapi, saya masih belum mempersiapakan akan menampilkan apa ketika unjuk bakat nanti. Waktu menunjukkan pukul 23.30 wib dan saya pun tidur.

Tiba pagi hari, saya pun masih belum tahu mau unjuk bakat apa. Di tengah perjalanan menuju Gelanggang Remaja Jaktim saya putuskan kalau saya akan bernyanyi 3 lagu, lagu tradisional, lagu dangdut dan lagu Indonesia. Tapi saya masih bingung, lagu apa yang akan saya nyanyikan nanti. Sampai akhirnya saya putuskan untuk nyanyi lagu Kicir-Kicir, Darah Muda, dan Cinta Sejati. Gak tau kenapa yang kepikiran lagu itu setelah pikiran ini bergejolak untuk menentukan lagu.

Peserta yang lain sungguh sangat siap. Mulai dari costume, alat pendukung sepeti gitar atau musik, dan lain sebagainya. Saya? saya tak ada persiapan apapun. Tiba giliran saya untuk interview. Ada 3 interview yang saya harus lewati, yaitu pengetahuan saya tentang negara tujuan, psikologi dan kepribadian, serta art and culture

2 interview sudah saya lewati. Saya masih saja kurang percaya diri dengan kemampuan saya. Saya sadar, saya belum maksimal memanfaatkan moment ini. Saya pun sedikit kecewa dengan diri sendiri. Finally, this is my turn, I would like to sing 3 songs. Firstly, Kicir-kicir, secondly Darah Muda, and the last Cinta Sejati.

Memang atmosfir ketika diatas panggung dan dilihat oleh puluhan pasang mata menimbulkan sedikit sisi nerveous. Dan yang tak diharapkan pun terjadi, saya lupa lirik terakhir Kicir-kicir, ketinggian ketika bernyanyi darah muda sehingga tak sampai menggapai nada tinggi tersebut, untungnya lagu Cinta Sejati berjalan mulus. Ya, walau dengan suara pas-pas an. Rasanya masih kurang. Saya putuskan untuk menampilkan juga murottal qur'an kepada juri dan peserta lainnya.

Bagi saya unjuk bakat tersbut antara memberanikan diri atau memalukan diri. It's really unforgettable moment. Sudahlah... Siang pun beranjak menuju malam. Akhirnya panitia memutuskan pengumumannya akan ditempel besok di Gelanggang Remaja Jaktim jam 14.00 wib. Tak banyak berharap.

Senang. Dari seleksi ini saya mendapatkan teman baru. Saling berbagi dan berdiskusi. Selain itu, ini membuka mata saya sejauh mana kemampuan saya. Dan hasilnya, saya memang masih harus banyak belajar dan terus belajar. Saya belum lolos. Congratulation, buat teman-teman yang lolos.  Ya, saya menganggap ini adalah pemanasan bagi saya untuk menghadapi lika-liku menuju sebuah mimpi. Bisa jadi ini merupakan rangkaian menuju sebuah impian saya. Semuanya itu memang butuh proses.. 

Terima kasih kepada keluarga, khususnya emak yang terus memberikan dukungan, semangat dan do'a. Dan juga kepada teman-teman saya juga. Terima kasih atas do'a, dukungan dan semangatnya ..

Friday, August 9, 2013

Ramadhan, How I wish you were always near.


Waktu terus berdetak. Detik demi detik berjalan. Menit demi menit berlari. Jam demi jam berlalu. Sungguh tak terasa bulan Ramadhan telah meninggalkan kita semua. Ramdhan telah pergi dengan segala suka cita. Ramadhan telah pergi dengan segala keindahannya. Ramadahan telah pergi dengan segala kemuliaanya. Oh Ramadhan, How I wish you were always near.

Sudah 20 kali Ramadhan datang dalam hidupku. Sudahkan saya maksimal untuk menyambutnya? Sudahkan saya maksimal untuk mengisinya? Sudahkah saya? Rasanya sangat tidak maksimal untuk melakukan semuanya.Semoga Ramadhan masih memperbolehkan ku untuk bertemunya ditahun yang akan datang. Aamiin..

Ramadhan sungguh indah. Ramadhan begitu baik kepadaku. Kebersamaan, berbagi, silaturahim, dan kebahagian semuanya terpancar di bulan nan mulia ini. Kini Ramadhan mungkin berharap agar kita semua menjadi para alumni yang senantiasa memperbaiki diri di dalam hidup kita, tak hanya pada Ramadhan. 

Kini Ramadhan telah berganti menjadi Syawal. Syawal datang dengan penuh kegembiraan. Syawal datang dengan lembaran putih nan suci. Berharap Syawal menjadi teman pertama bagiku untuk melangkah maju dan lebih baik. Teman yang dapat menuntun dan mengajak ku ke jalan yang benar. Semua tebaran kesalahan terasa terbang jauh dan hilang ditiup oleh angin maaf yang sejuk.

Happy 'Ied Mubarok Everyone..
Mohon Maaf Lahir dan Batin atas segala kesalahan yang pernah saya buat..

Abul Hasan Al Asyari

Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers