Sunday, March 31, 2013

Gerakan 1 Man 1 Tumbler FMIPA UNJ



Kesadaran masayarakat akan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar sangat memperihatinkan. Sebagai contoh, sangat mudah kita jumpai botol maupun kemasan air minum yang berserakan dimana-mana. Tak terkecuali di FMIPA UNJ. Keadaan sampah plastik yang sulit didegradasikan oleh tanah, kenyataan yang sebenarnya sudah banyak diketahui apalagi oleh mahasiswa/i FMIPA. Faktanya,  masih sangat sedikit mahasiswa/i yang membawa tempat minum guna mengurangi pembelian air minum kemasan. Untuk itu, berdasarkan usulan teman-teman baik di luar dan di dalam BEM FMIPA UNJ, departemen Lingkungan Hijau megadakan fasilitas dispeser beserta air aqua galon di lobby FMIPA dengan maksud mendorong mahasiswa untuk membawa tempat minum dan kalau kehabisan air minum tidak perlu membeli air kemasan, melainkan cukup mengisi ulang di lobby.

Kegiatan 1man1tumbler ini sebenarnya bukanlah hal baru yang terdengar. Sebelumnya mahasiswa/i jurusan Biologi sudah menyuarakan 1man1tumbler. Namun, 1man1tumbler itu belumlah booming. Oleh karena itu, bersama teman-teman BEM FMIPA, departemen Lingkungan Hijau mulai aktif memotivasi setiap mahasiswa FMIPA UNJ untuk membawa tempat minumnya guna mengurangi penggunaan plastik pada air minum kemasan. Sifat air aqua galon yang kami sediakan gratis, bebas biaya, tetapi alangkah baiknya pengguna jasa pengisian ulang air minum memberi infaqnya untuk memudahkan penyediaan aqua galon.   
Gerakan ini bertujuan untuk membiasakan mahasiswa FMIPA untuk melakukan perubahan demi kebaikan lingkungan dengan suatu hal sederhana, yaitu setiap mahasiswa membawa 1 tempat minum. Bayangkan, misal jumlah mahasiswa/i FMIPA UNJ sebanyak kurang lebih 1.200 mahasiswa. Jika sebagian mahasiswa berpikir untuk minum mereka tinggal beli air mineral kemasan, maka akan ada kurang lebih 700 botol air mineral kemasan tiap harinya. Dalam sebulan, akan terkumpul 600 x 20 hari = 12.000 botol/ kemasan air mineral, belum lagi ditambah karyawan ataupun dosen. hmm.. Sebuah angka yang fantastis!! Kalau kita lihat lebih luas, berapa banyak sampah plastik terutama botol/ kemasan air mineral di Jakarta?? Dapatkah kita banyangkan. Untungnya, banyak orang yang mencari botol/kemasan air mineral untuk di jual lagi. Namun, banyaknya botol/kemasan air mineral tersebut tak sebanding dengan jumlah orang yang mencari botol/kemasan tersebut.
Untuk itu, masih maukah anda tidak membawa tumbler?
Ini Tumbler ku.. Mana Tumbler mu ...??


Mudah bukan??

#Make A Green Living Simply!


Tuesday, March 19, 2013

Menjadi Guru Matematika yang Profesional



Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari semua perkembangan teknologi modern dan mendasari berbagai ilmu disiplin serta mengembangkan daya pikir manusia. Begitu pentingnya, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada seluruh peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat menengah atas agar dapat membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan untuk bekerjasama.
Berdasarkan standar isi matematika untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, mata pelajaran matematika memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.      Peserta didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
2.      Peserta didik memiliki kemampuan untuk menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika ke dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3.      Peserta didik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsikan solusi yang diperoleh
4.      Peserta didik dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.      Peserta didik memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Bila dicermati, tujuan dari belajar matematika tersebut masih belum terealisasikan dengan baik di dunia pendidikan Indonesia. Faktanya, masih banyak peserta didik yang takut dengan matematika, dan banyak juga peserta didik yang belajar matematika hanya sekadar mengahapal rumus padahal belajar matematika memiliki tujuan lebih dari itu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya proses pembelajaran matematika yang berkualitas. Dalam proses pembelajaran, guru merupakan sosok yang sangat penting kehadirannya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Guru merupakan salah seorang tenaga pendidik yang dituntut keprofesionalismenya. Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bab 1 disebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sedangkan guru profesional adalah orang yang memilki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan kemampuan maksimal.
 Pembelajaran matematika yang berkualitas tentunya membutuhkan sosok seorang guru profesional dalam semua aspek, baik keilmuan maupun sikap dan prilaku. Guru matematika yang profesional diharapkan dapat melahirkan sosok guru ideal sehingga mampu membimbing peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan dalam mempelajari matematika. Identifikasi guru matematika yang profesional yaitu guru matematika yang memiliki kompetensi profesional dalam berbagai aspek, diantaranya pengetahuan dan pendidikan matematika, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, profesi kependidikan matematika dan stabilitas pribadi.
Menjadi seorang guru matematika yang profesional harus menguasai subtansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi yaitu matematika. Penguasaan subtansi keilmuan ini memiliki beberapa indikator yaitu memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya profesional dalam bidang pengetahuan matematika dan pendidikan matematika, menjadi seorang guru matematika yang profesional juga harus memiliki profesionalisme dalam strategi pembelajaran matematika. Profesional dalam strategi pembelajaran matematika guru dituntut untuk dapat mengembangkan rencana pembelajaran. Tanpa adanya pengembangan rencana pembelajaran, proses belajar mengajar berjalan dengan monoton sehingga kemampuan peserta didik tidak akan berkembang. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat menciptakan lingkungan belajar dan suasana belajar matematika dikelas yang kondusif. Oleh karena itu, guru harus menguasai serta menerapkan keterampilan dan strategi mengajar.
Seorang guru matematika juga dituntut untuk meningkatkan profesi kependidikan matematika agar menjadi guru matematika yang profesional. Guru mampu menyesuaikan diri dan selalu mengupgrade nya sesuai dengan perkembangan kependidikan matematika secara global. Disamping itu, guru juga harus berperan aktif sebagai seorang anggota profesi pendidikan matematika.
Untuk menjadi seorang guru matematika yang profesional juga diperlukan kepribadian, kecerdasan emosional dan spiritual yang baik. Guru perlu mengembangkan mentalitas yang tinggi, penuh tanggungjawab, disiplin dan proaktif terhadap tugasnya. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, ada sebuah tanggungjawab besar untuk dapat mencerdaskan kehidupan para generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Menjadi seorang guru juga bukan hanya sekadar tanggungjawab, akan tetapi menjadi seorang guru adalah sebuah komitmen. Guru juga harus dapat mengembangkan moralitas pada dirinya. Tidak hanya sebagai pengajar dan fasilitator, seorang guru juga berperan sebagai teladan atau contoh bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru harus bisa bertindak dan bersikap positif agar peserta didik terus termotivasi dalam belajar.
Menjadi seorang guru matematika yang profesional adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk mau atau tidak mewujudkan tujuan-tujuan dalam pembelajaran matematika. Pilihan untuk mau atau tidak bertanggungjawab terhadap generasi penerus bangsa. Dan pilihan untuk mau memajukan pendidikan bangsa atau tidak. Semuanya ada di tangan anda wahai para guru dan calon guru!!

Monday, March 18, 2013

Pembelajaran Matematika Berbasis TIK

Media Pembelajaran Power Point dan Excel Dengan MateriPembelajaran Fungsi Kuadrat,,

download (1) disini
download (2) disini 

Semoga Bermanfaat :)

Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers