Thursday, April 18, 2013

Peran Nyata Pemuda di Indonesia Dalam Menghadapi Perubahan Iklim



Alam tak pernah salah. Manusialah yang secara sadar merusak keadaan alam ini. Perilaku manusia selama ini tidak bisa memahami karakter kehidupan alam, sehingga alam selalu memberikan pengaruh negatif terhadap kehidupan manusia karena kerusakan alam yang dilakukan oleh manusia sendiri. Kerusakan alam oleh manusia tersebut sebelumnya sudah disebutkan di dalam Al Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Terlihat jelas, alam memperlihatkan kekuatannya kepada manusia. Berbagai fenomena-fenomena alam pun dengan gagah menunjukkan kekuatan dirinya kepada manusia. Tanah longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan serta cuaca yang tidak menentu semua bersatu membentuk sebuah kekuatan yang bernama perubahan iklim. Perubahan iklim telah memaksa manusia untuk menjalani hidup tanpa kepastian. Secanggih apapun teknologi dan metode yang dibuat oleh manusia, sampai saat ini belum bisa menandingi kekuatan alam tersebut.
Perubahan iklim telah menjadi perbincangan di dunia internasional dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim tersebut. Dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC),  Indonesia merupakan negara pelopor di antara negara berkembang yang mau menunjukkan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca. Komitmen ini perlu di dukung oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia, khususnya oleh pemuda yang dicap sebagai generasi yang akan meneruskan banyak peran bagi kelangsungan hidup di muka bumi.
Generasi muda merupakan generasi penerus yang memiliki tekad kuat untuk mengkritisi dampak perubahan iklim yang terjadi serta menjadi pioneer aksi nyata dan berkomitmen menyelamatkan bumi dengan menggandeng pihak-pihak lain dengan satu tujuan yang sama. Generasi muda merupakan generasi penerus yang menentukan keadaan alam di masa yang akan datang. Untuk itulah, sangat penting adanya peran para pemuda dalam menghadapi perubahan iklim.
Berlimpahnya kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang tumpah ruah, perlu dijaga eksistensinya dari ancaman adanya perubahan iklim.  Pemuda adalah pewaris bangsa yang memiliki semangat juang tinggi. Melalui keanekaragaman budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia peran para pemuda perlu ditingkatkan dalam menyuarakan komitmen perubahan iklim tersebut sehingga keberadaannya dapat diperhitungkan hingga ke tingkat nasional maupun internasional.
Untuk itu, sebagai pemuda kita dituntut untuk peduli dalam pelestarian lingkungan. Berbagai aksi nyata dan green education dengan memposisikan pemuda sebagai tokoh sentral adalah salah satu upaya untuk membuat generasi muda secara aktif berpartisipasi dan bertanggungjawab dengan komitmen perubahan iklim tersebut. Berbagai ide serta solusi kreatif dari pemuda sangatlah dibutuhkan untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin hari semakin luas. Mitigasi merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh seluruh pemuda di nusantara untuk mengurangi penyebab terjadinya perubahan iklim yaitu gas-gas rumah kaca terutama dari kerusakan hutan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Perubahan iklim telah terjadi, butuh waktu yang lama untuk mengembalikannya seperti semula. Hal yang dapat kita lakukan sekarang adalah mengurangi perubahan iklim tersebut. Sebagai pemuda, hal yang paling mudah kita lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah menerapkan Green Living dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat kita terapkan, diantaranya menggunakan sapu tangan dibandingkan tissue, menggunakan transportasi umum, meminimalisir penggunaan kertas, membawa tumbler kemana pun, sampai menggunakan tas kain dibandingkan tas plastik ketika berbelanja. Kelihatannya sangat sederhana, tapi dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk dapat kontinu melakukan hal-hal tersebut sampai menjadi sebuah kebiasaan. Jika pemuda di Indonesia bersatu dalam sebuah komitmen, nantinya dapat kita rasakan berkurangnya pengaruh perubahan iklim secara luas. Oleh karena itu, jadilah pemuda yang ikut berperan dalam menghadapi perubahan iklim.





Saturday, April 13, 2013

SaveOurHealty and SaveOurEnergy dengan Gerakan Tidur Dalam Keadaan Gelap

Apa yang akan terjadi jika anda mengantuk? Salah satu hal  yang sering terjadi oleh manusia adalah TIDUR. Setelah seharian beraktivitas, tentunya tubuh akan merasa kelelahan dan butuh istirahat yang cukup untuk mengembalikan stamina tubuh. Istirahat yang paling baik adalah tidur. 

Berbagai keadaan pun banyak menjadi sebuah kebiasaan seseorang ketika tidur. Sebagai contohnya adalah beberapa orang bisa tidur tanpa menggunakan lampu. Namun banyak juga yang tidak bisa tidur tanpa lampu dengan beberapa alasan seperti takut atau tidak suka gelap. Dimanakah posisi anda? Apakah anda termasuk orang yang bisa tidur dalam keadaan gelap atau tidak?

Untuk anda yang terbiasa tidur dalam keadaan lampu menyala, sebaiknya anda ubah. Faktanya, tidur dalam keadaan tanpa lampu dan gelap di waktu malam akan membuat tidur anda menjadi nyenyak karena hanya dalam keadaan benar-benar gelaplah tubuh batu bisa  terangsang untuk menghasilkan hormon melatonin. Hormon inilah yang menyebabkan seseorang menjadi mengantuk di malam hari dan membuat tidur menjadi lelap. Selain itu, hormon melatonin adalah salah satu hormon yang menunjang kekebalan tubuh. Berkat hormon ini. kita dapat terhindar dari penyakit yang parah sekalipun, seperti kanker payudara dan kanker prostat.


Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) merupakan hormon pengatur utama dari seluruh hormon yang berfungsi mengatur dan memelihara irama sirkadian (sistem jam biologis tubuh yang memegang peranan penting dalam mengatur saat untuk tidur dan bangun). Hormon melatonin sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal dan sebagian kecilnya dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dipengaruhi oleh tingkat intensitas cahaya lingkungan dan akan selalu bertambah banyak jika manusia berada dalam lingkungan yang gelap dan suasana hening namun produksinya akan dihambat oleh adanya rangsangan luar seperti sinar yang terang dan medan elektromagnetik.

Seorang ahli biologi, Joan Roberts, merupakan orang pertama yang menemukan hubungan antara lampu dan kesehatan. Ia menemukan korelasi tersebut dalam penelitiannya pada hewan percobaan yang diberikan perlakuan dengan cara menyalakan lampu buatan sepanjang malam. Setelah diamati beberapa lama, maka Roberts melakukan pengukuran kadar hormon melatonin di dalam tubuh hewan tersebut dan menemukan fakta bahwa jumlahnya makin berkurang disertai penurunan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Maka Roberts pun berkesimpulan bahwa cahaya lampu (termasuk pancaran dari layar televisi) dapat menyebabkan penurunan kadar hormon melatonin di dalam tubuh yang akan mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mengakibatkan tubuh menjadi lemah. 
 
Para ilmuwan Inggris juga meneliti hal yang sama. Mereka menganalisis bahwa ketika lampu dinyalakan, tubuh memicu ekspresi berlebihan dari sel yang berhubungan dengan pembentukan kanker. Rupanya, cahaya lampu saat tidur dapat menjadi salah satu pemicu penyakit kanker. Orang yang tidur menggunakan lampu lebih rentan pada resiko penyakit kanker dibanding yang tidak. Hal ini disampaikan dalam konferensi tentang pasien leukimia.
 
Sebenarnya dalam dunia muslim, tidur dengan mematikan lampu memang sudah dianjurkan. 
Dari Ibnu Umar, bahwasanya Rosululloh bersabda, “Janganlah kalian meninggalkan api yang menyala ketika kalian tidur.” (HR. Bukhari no. 6293)


Dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya Rosululloh bersabda, “Matikanlah lampu-lampu di waktu malam jika kalian hendak tidur dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” (HR. Bukhari no. 6296 dan Muslim no. 2012)
Oleh karena itu, jangan takut untuk tidur dalam keadaan tanpa lampu. Begitu besar manfaat yang kita dapatkan untuk kesehatan. Selain itu, dengan mematikan lampu, tentunya kita juga berkontribusi untuk mengurangi serta menghemat penggunaan listrik yang tentunya berpengaruh terhadap lingkungan dan alam akibat pemanasan global. Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik mayoritas berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang mengeluarkan gas rumah kaca (GRK) berupa karbon dioksida (CO2), dan TERBUKTI berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis suhu rata-rata Bumi."Yuk, SaveOurEnergy and SaveOurHealty dengan Gerakan Tidur Dalam Keadaan Gelap."
 MUDAH BUKAN??
#Make A Green Living Simply!
 
Reference: http://m.vemale.com/kesehatan/19684-tidur-dalam-kegelapan-bukan-menakutkan-tetapi-menyehatkan.html







Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers