Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari semua
perkembangan teknologi modern dan mendasari berbagai ilmu disiplin serta
mengembangkan daya pikir manusia. Begitu pentingnya, mata pelajaran matematika
perlu diberikan kepada seluruh peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar
sampai dengan tingkat menengah atas agar dapat membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan
untuk bekerjasama.
Berdasarkan standar isi matematika untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, mata pelajaran matematika memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.
Peserta
didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah
2.
Peserta
didik memiliki kemampuan untuk menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika ke dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3.
Peserta
didik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsikan solusi yang diperoleh
4.
Peserta
didik dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.
Peserta
didik memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Bila dicermati, tujuan dari belajar matematika tersebut masih belum
terealisasikan dengan baik di dunia pendidikan Indonesia. Faktanya, masih
banyak peserta didik yang takut dengan matematika, dan banyak juga peserta
didik yang belajar matematika hanya sekadar mengahapal rumus padahal belajar
matematika memiliki tujuan lebih dari itu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
adanya proses pembelajaran matematika yang berkualitas. Dalam proses pembelajaran,
guru merupakan sosok yang sangat penting kehadirannya agar dapat mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Guru merupakan salah seorang tenaga pendidik yang
dituntut keprofesionalismenya. Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen bab 1 disebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sedangkan guru profesional
adalah orang yang memilki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan
sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan
kemampuan maksimal.
Pembelajaran matematika yang
berkualitas tentunya membutuhkan sosok seorang guru profesional dalam semua
aspek, baik keilmuan maupun sikap dan prilaku. Guru matematika yang profesional
diharapkan dapat melahirkan sosok guru ideal sehingga mampu membimbing peserta
didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan dalam mempelajari matematika. Identifikasi
guru matematika yang profesional yaitu guru matematika yang memiliki kompetensi
profesional dalam berbagai aspek, diantaranya pengetahuan dan pendidikan
matematika, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, profesi kependidikan
matematika dan stabilitas pribadi.
Menjadi seorang guru matematika yang profesional harus menguasai subtansi
keilmuan yang terkait dengan bidang studi yaitu matematika. Penguasaan subtansi
keilmuan ini memiliki beberapa indikator yaitu memahami materi ajar yang ada
dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi
atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran
terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Tak hanya profesional dalam bidang pengetahuan matematika dan
pendidikan matematika, menjadi seorang guru matematika yang profesional juga
harus memiliki profesionalisme dalam strategi pembelajaran matematika.
Profesional dalam strategi pembelajaran matematika guru dituntut untuk dapat
mengembangkan rencana pembelajaran. Tanpa adanya pengembangan rencana
pembelajaran, proses belajar mengajar berjalan dengan monoton sehingga kemampuan
peserta didik tidak akan berkembang. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat
menciptakan lingkungan belajar dan suasana belajar matematika dikelas yang kondusif.
Oleh karena itu, guru harus menguasai serta menerapkan keterampilan dan
strategi mengajar.
Seorang guru matematika juga dituntut untuk meningkatkan profesi
kependidikan matematika agar menjadi guru matematika yang profesional. Guru
mampu menyesuaikan diri dan selalu mengupgrade nya sesuai dengan
perkembangan kependidikan matematika secara global. Disamping itu, guru juga
harus berperan aktif sebagai seorang anggota profesi pendidikan matematika.
Untuk menjadi seorang guru matematika yang profesional juga
diperlukan kepribadian, kecerdasan emosional dan spiritual yang baik. Guru
perlu mengembangkan mentalitas yang tinggi, penuh tanggungjawab, disiplin dan
proaktif terhadap tugasnya. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, ada
sebuah tanggungjawab besar untuk dapat mencerdaskan kehidupan para generasi
penerus bangsa di masa yang akan datang. Menjadi seorang guru juga bukan hanya
sekadar tanggungjawab, akan tetapi menjadi seorang guru adalah sebuah komitmen.
Guru juga harus dapat mengembangkan moralitas pada dirinya. Tidak hanya sebagai
pengajar dan fasilitator, seorang guru juga berperan sebagai teladan atau
contoh bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru harus bisa bertindak dan
bersikap positif agar peserta didik terus termotivasi dalam belajar.
Menjadi seorang guru matematika yang profesional adalah sebuah
pilihan. Pilihan untuk mau atau tidak mewujudkan tujuan-tujuan dalam
pembelajaran matematika. Pilihan untuk mau atau tidak bertanggungjawab terhadap
generasi penerus bangsa. Dan pilihan untuk mau memajukan pendidikan bangsa atau
tidak. Semuanya ada di tangan anda wahai para guru dan calon guru!!