Teruntuk Sahabatku, Syaifullah.
Tak kuduga, hari ini menjadi hari terakhir ia menatap dunia.
Tiba-tiba Hp pun berbunyi..
Sungguh kaget dan tak menyangka mendapat kabar teman sebangku ku ketika MA meninggal dunia. Innalillaahi wa innaa ilaihi rooji'un
Belum sempat mngucapkan Minal 'Aidin wal faaidzhin tapi beliau sudah kembali kepadaNya.
Masuk ke ruang waktu dlu, aku akui dia adalah orang yang semngat dan tak mudah putus asa. Aku belajar sebuah kegigihan dan perjuangan darinya.
Seorang teman yang tak kenal lelah. Sering sekali dia mengantarku pulang ke r
umah bahkan sampai ke rumah teman-teman. tak jarang pula ia main ke rumah ku.
umah bahkan sampai ke rumah teman-teman. tak jarang pula ia main ke rumah ku.
Sebuah penyesalan bagi ku, tak dapat menghantarkannya ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mungkin yg menjadi kenangan bagi sya dan kawan-kawan adalah "PUYENG". Iya, itulah julukan ia dikelas. Entah, berasal dari mana julukan itu.
kami sering belajar bersama, tertawa juga bercanda...
Kini semua itu tinggal kenangan..
Tapi, itu akan selalu menjdi kenangan indah kami semua (XII IPA 2010)..
Selamat jalan..
Ini akan menjadi sebuah ibrah bahwa "setiap yang bernapas pasti akan mengalami kematian" . Hidup hanya sekali, dan ini menyadarkan saya akan banyaknya dosa-dosa yang telah saya buat.
Semoga kita semua bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin
Teman sebangkumu
* Abul
0 comments:
Post a Comment