Gambar: kampungbetawi.com
Mungkin tak banyak orang mengenal sosok perempuan ini.
Ya, Hj. Halimah Aziz namanya. Dia dalah salah satu tokoh betawi yang memiliki
dedikasi tinggi terhadap pendidikan terutama dalam mempertahankan budaya
Betawi. Perempuan ini lahir di Jakarta pada tanggal 7 Juli 1936. Dan sekarang
beliau tinggal di Karang Asem, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Mungkin anda bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok
perempuan ini? Dan apa kontribusinya di tanah Betawi? Dengan memiliki latar
belakang pendidikan akhir S3 IKIP, beliau pernah menjabat sebagai Kepala
Sekolah SMAN 7. Berbicara mengenai Betawi yang dinilai dipandang sebelah mata,
menurut beliau hal tersebut bukanlah hal baru. Menurut beliau, keadaan sekarang
dinilai lebih baik. Sedikit bercerita, sekitar tahun 1955 ketika beliau
sekolah, orang Betawi bisa dibilang tak hanya terpinggirkan, akan tetapi juga
diremehkan di kampungnya sendiri. Sebagai contoh, kesenian Betawi seperti
Ondel-Ondel sering dijadikan bahan ejekan.
Berdasarkan pengalamannya itu, beliau sebagai anak
Betawi merasa miris. Oleh karena itu, beliau selalu berusaha memberikan
penjelasan mengenai budaya Betawi.
Sayangnya, tak semua hal yang
meremehkan martabat kebetawian hanya bisa diselesaikan dengan memberikan
penjelasan saja. Melihat hal tersebut, beliau bersama kawan-kawannya merasa
harus ada sesuatu yang mereka lakukan untuk mengangkat citra Betawi. Kenyataan
itulah yang menjadikan mereka untuk membentuk sebuah organisasi demi bangkitnya
suku Betawi.
Dengan background pendidikan yang dimilikinya,
beliau bersama dengan kawan-kawannya membentuk Ikatan Pelajar Pemuda Djakarta,
dan dia duduk sebagai pengurus. Melalui kegiatan ini beliau bersama
kawan-kawannya memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak betawi, mulai
dari bahasa asing hingga pengenalan seni, budaya serta berbagai keterampilan. Hal tersebut ia
lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri pada anak Betawi,
sehingga mereka bisa lebih percaya diri dan dihargai.
Tak hanya sampai situ, dedikasi Halimah untuk Betawi
juga berlanjut dengan mendirikan organisasi Ikatan Keluarga Besar Anak Djakarta
(IKB Anda) setelah ia menikah dengan H. Azis Dayfullah (Alm). Organisasi ini
beliau bentuk bersama kawan-kawannya untuk
menggali lebih jauh tentang seni budaya Betawi yang mulai banyak
ditinggalkan oleh masyarakat Betawi sendiri. Oleh karena itu, mulailah banyak
dipelajari dan dikembangkan banyak hal, seperti adat istiadat, kuliner, hingga
busana pengantin Betawi serta pernak-pernik budaya lainnya. Menurut beliau,
Betawi boleh menjadi modern tetapi nilai-nilai aslinya tidak boleh
ditinggalkan.
Pendidikan dan Organisasi merupakan dua hal yang tak
dapat terpisahkan dalam kehidupan beliau. Menjadi seorang guru dan berorganisasi
adalah tinta emas dalam hidupnya. Tahun 1987-1993, beliau menjadi Ketua II
Persatuan Wanita Betawi (PWB), tahun 1992 sampai sekarang menjadi pengurus
Yayasan Sirih Nanas, tahun 1996-2002 menjadi Bendahara Umum Lembaga Kebudayaan
Betawi (LKB), dna sejak tahun 2001 sampai sekarang beliau menjadi Ketua Umum
IKB Anda.
Memperjuangkan dan mengangkat citra Betawi tidak harus
selalu bersentuhan langsung dengan aktivitas berkesenian dan semacamnya. Itulah
yang Halimah lakukan. Seperti prinsip grafik berbanding lurus, budaya itu akan
terangkat jika kualitas diri para pelaku budayanya itu ditingkatkan juga. Oleh
karena itu, melalui organisasinya beliau juga memberikan beasiswa khusus bagi
anak-anak Betawi dari kalangan tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan
selayakya. Itulah dedikasi beliau terhadap budaya Betawi, lalu apa yang dapat
kita lakukan?
Melihat perkembangan budaya Betawi saat ini, beliau
melihat masih banyak hal yang memerlukan pembinaan, agar semua kesempatan tidak
terbuang dengan sia-sia. Sebagai contoh, banyak orang yang siap dengan jabatan
apa saja tetapi orang tersebut tidak paham apa yang harus dikerjakannya dalam kedudukannya itu. Itulah
yang menyebabkan Halimah tidak pernah berpikir untuk begitu saja berhenti dari
segala aktivitas keorganisasiannya.
Semoga sosok tersebut bisa memberikan kita inspirasi
dan angin segar untuk dapat berkontribusi langsung dengan kapasitas
masing-masing untuk mempertahakan budaya di Indonesia, salah satunya adalah
budaya Betawi.
Referensi:
kampungbetawi.com
0 comments:
Post a Comment