Siapa yang tak kenal dengan plastik
? Plastik merupakan bahan yang sangat umum digunakan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Plastik memiliki beberapa keuntungan salah satunya
adalah ringan. Coba lihat keadaan di sekitar kita. Dengan mudahnya kita dapat
menemukan benda-benda berbahan plastik. Bahan plastik dapat kita jumpai dengan
mudah dalam beberapa produk, seperti botol, tempat makan, dan lain sebagainya.
Disadari atau tidak, ketika kita berbelanja di pasar tradisional ataupun
supermarket kita tak lepas dari plastik. Ya, itulah manfaat plastik dalam
kehidupan kita.
Tapi pernahkah kita berpikir, kemana
sampah plastik ini setelah digunakan ? Berbeda dengan kertas, kaca atau logam,
yang mudah untuk didaur ulang, perjalanan plastik dari pabrik biasanya berakhir
langsung di tempat pembuangan. Lembaga Perlindungan Lingkungan AS (United
States Environmental Protection Agency) melaporkan pada 2008:
1. Sebanyak 780,000 ton gelas dan
piring plastik di produksi dan dalam jumlah yang sama dibuang.
2. Sebanyak 930,000 ton plastik sampah diproduksi
dan 930,000 ton dibuang.
3. Sebanyak 3,960,000 ton kantong,
bungkus dan karung plastik diproduksi dan hanya 9.8% yang berhasil didaur
ulang (390,000). Sebanyak 3,570,000 ton sisanya dibuang.
4. Sebanyak 4,810,000 ton barang
sekali pakai lain seperti popok bayi, alas kaki dan pakaian diproduksi
dan dalam jumlah yang sama dibuang.
5. Sebanyak 2,680,000 ton botol
dan tempat minum plastik diproduksi dan hanya 27.2 % berhasil didaur
ulang (730,000 tons), sisanya 1,950,000 ton dibuang.
6. Sebanyak 750,000 ton botol
HDPE (botol putih transparan) diproduksi dan dalam jumlah yang sama
dibuang.
7. Sebanyak 3,720,000 ton produk
plastik lain seperti plastik pelapis, tutup plastik, karton telur, plastik
keranjang dsb diproduksi. Hanya 3% (110,000 ton) berhasil didaur ulang
sementara sisanya 3.610.000 ton dibuang .
(Sumber:http://www.hijauku.com/2011/06/19/awas-ada-plastik/#comment-1588 ). Dari data ini terbukti 90% bahan
plastik terbuang percuma sebagai sampah dan tidak pernah didaur ulang.
Limbah plastik tersebut menjadi asal
dari masalah polusi yang serius. Bahkan jika bahan-bahan plastik tersebut
dibuang secara tidak bertanggung jawab. Plastik tidak akan terurai ketika
dikubur. Selain itu, ketika dibakar plastik akan terurai menjadi bahan kimia
yang berbahaya. Meskipun plastik merupakan bahan yang sangat berguna dan
fleksibel, kuat dan kaku, tetapi plastik akan menjadi sampah setelah digunakan
dan tentunya akan mencemari atmosfer.
Sampah plastik yang dibuang akan mencemari berbagai unsur
kehidupan di bumi. Sampah plastik
tersebut dapat mencemari lingkungan
atau tanah, udara, dan air termasuk laut. Akhir-akhir ini, limbah plastik menjadi perhatian
dunia karena telah mencemari laut. Faktanya, Jumlah sampah plastik di perairan
laut meningkat secara signifikan. Di Samudra Atlantik Selatan jumlah
sampah plastik meningkat 100 kali lipat pada awal tahun 1990-an. Di Jepang,
jumlah sampah plastik di wilayah pesisir pantai meningkat 10 kali lipat antara
tahun 1970 hingga 1980. Pada tahun 1990-an, kuantitas sampah plastik semakin
besar, naik 10 kali lipat setiap 2-3 tahun. Jumlah mikroskopis plastik di Samudra
Pasifik Utara juga mengalami peningkatan tiga kali lipat dalam dekade terakhir.
(Sumber: http://www.hijauku.com/2011/06/19/awas-ada-plastik/#comment-1588 ).
Pertanyaan yang muncul adalah
bagaimana bisa plastik bisa sampai ke laut? Jawabannya sederhana, karena
plastik ringan. Keuntungan plastik yang ringan, membuat orang sering
membuangnya disembarang tempat seperti di jalan atau saluran air yang dapat
tertiup angin atau terbawa hujan. Akibatnya, banyak sekali hewan laut yang mati
dan terkontaminasi zat mikroskopis plastik . Hewan laut tersebut awalnya
mengira bahwa plastik di laut tersebut adalah makanan bagi mereka. Ini menjadi
salah satu masalah polusi lingkungan terbesar yang sedang kita hadapi.
Percayakah kita, bahwa limbah
plastik yang kita buang sampai akhirnya bermuara ke laut akan kembali ketubuh
kita? Limbah plastik yang mencemari laut akan terurai menjadi mikroskopis
plastik yang kemungkinan besar dimakan oleh hewan laut. Apa yang terjadi jika
kita memakan hewan laut tersebut? Salah
satu bahan kimia yang paling umum terdapat dalam plastik adalah Bisphenol A.
Bisphenol A adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit,
seperti diabetes, penyakit jantung, kanker payudara, gangguan tiroid,
infertilitas, ereksi disfungsi, dan obesitas. Itulah siklus yang mungkin
terjadi dari limbah plastik yang awalnya kita buang sembarangan, lalu terbawa
angin atau air hujan sampai laut dan akhirnya sampai lagi ke tubuh kita.
Kini, limbah plastik tak hanya
menjadi sebuah isu polusi lingkungan akan tetapi menjadi sebuah tantangan bagi
kita. Limbah plastik adalah tantangan untuk mengurangi penggunaan berbahan plastik. Banyak cara yang dapat dilakukan,
seperti setiap kali kita akan berbelanja/jajan dimana saja biasakan untuk
membawa tas pribadi atau menggunakan tas kain yang dapat digunakan
berkali-kali. Katakan tidak untuk kantong plastik, dan tidak ada toleransi
untuk menggunakan kantong plastik. Selain itu, menggunakan pena isi ulang
adalah cara sederhana yang bagus untuk memulai. Cara lainnya adalah dengan
mendaur ulang sampah plastik. Namun, untuk mendaur ulang plastik dibutuhkan
proses yang panjang dan kompleks. Selain itu, plastik daur ulang memiliki
kualitas yang rendah karena telah tercemar berbagai polutan. Selanjutnya,
limbah plastik adalah tantangan untuk dapat memberikan inspirasi kepada
lingkungan sekitar kita tentang apa yang mereka konsumsi dan apa yang mereka
telah lakukan. Memberikan pengetahuan apa yang akan terjadi terhadap produk
yang telah selesai dipakai. Dan yang terakhir, limbah plastik adalah tantangan
untuk melakukan perubahan. Berubah dari seseorang yang tak peduli dengan
lingkungan menjadi peduli dengan lingkungan. Berubah dari seorang yang
konsumtif menjadi seorang yang kreatif dan inovatif. Perubahan besar dimulai
dari perubahan kecil. Sederhana saja, kita dapat melakukan inovasi dari limbah
sampah untuk membentuk dunia yang lebih berkelanjutan, dan mendukung komunitas
yang menuntut alternatif yang lebih baik. Beberapa inovasi yang ada yaitu botol
air baja dan tas belanja kain, plastik biodegradable dan lain sebagainya.
Karya : Abdul Hasan Al Asyari
0 comments:
Post a Comment