Tuesday, December 31, 2013

Good Bye 2013, and Assalamu'alaykum 2014

Selasa, 31 Desember 2013
Pukul 19.20 WIB

Seperti dipenghujung akhir tahun yang lalu, biasanya gue hanya berkumpul dengan keluarga di rumah. Bedanya tahun ini, abang gue membuat acara keluarga besar dengan membeli ayam bakar untuk di santap bersama. Di tengah kemeriahan malam ini, gue menyempatkan diri untuk merefleksikan segala hal yang telah gue lakukan dan gue raih di tahun 2013.

Tahun 2013 itu tahun penuh pencapaian bagi gue. Tahun dimana gue bisa melihat mahasiswa dari universitas lain yang sangat menginspirasi bagi gue. Di tahun ini juga, gue mulai mengenal dunia luar, keluar dari zona aman gue sebagai mahasiswa yang pada awalnya hanya berorientasi pada sisi akademik saya. Beberapa pencapaian di tahun 2013 ini membuka kunci gue untuk menjadi peserta dan delegasi dalam beberapa acara nasional. Bukan perkara yang mudah memang. Setelah sebelumnya gue sering gagal beberapa kali untuk ikut di acara-acara nasional. "Satu pintu telah terbuka, maka pintu-pintu yang lain akan terbuka.. Insya Allah".

Syukur, Alhamdulillah atas segala kesempatan yang telah Allah berikan. Kesempatan yang sangat berharga untuk menambah pengalaman, wawasan serta teman-teman dan keluarga baru dari seluruh Indonesia. Banyak sekali yang gue rasakan. Disini gue belajar, bahwa menjadi mahasiswa tak hanya sekedar kuliah. Disini juga gue sadar sejauh mana kemampuan gue jika dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa lain. Sangat senang di tahun 2013 ini,,,,

Tahun 2013 itu .....
- Menjadi peserta dalam beberapa acara nasional, seperti: Youth Environmental Leader Summit, Youth Camp Indonesia Berseru, Youth for Climate Camp, dan Indonesia Entrepreneur Camp.
- Untuk pertama kalinya gue Pergi ke Surabaya untuk menghadiri acara YELS dengan naik kereta dan menghabiskan waktu sekitar 14 jam.
- Untuk pertama kalinya juga gue ikut serta menanam mangrove di Pantai Kenjeran.
- Untuk pertama kalinya juga makan Pentol (mirip cilok), cemilan khas Surabaya.
- Untuk pertama kalinya juga, selama gue kuliah merasakan kemacetan luar biasa sehingga gue sampai rumah jam 1 pagi.
- Untuk pertama kalinya, gue menjadi guru dalam rangka praktek PPL di sekolah dan bertemu dengan anak-anak yang seru dan luar biasa.
- Untuk pertama kalinya gue ikut mengkampanyekan hari pangan sedunia di Bundaran HI.
- Untuk pertama kalinya juga gue pergi ke Malang dan menghabiskan waktu 18 di dalam kereta.
- Untuk pertama kalinya juga gue ke ITS dan UniBraw.
- Untuk pertama kalinya juga gue ikut seleksi Youth Exchange Program dan gagal pergi ke Seoul nya.
- Untuk pertama kalinya gue nyanyi di depan umum, dan interview dengan bahasa Inggris, haha
- dan masih banyak lagi ,,, Haha

Di penghujung tahun ini, banyak hal yang ingin gue tingkatkan. Masih banyak hal yang ingin gue gapai. Walau beberapa impian gue telah tercapai di 2013 tetapi masih banyak juga kegagalan yang  gue alami, masih banyak impian gue yang masih disimpan oleh Allah. Kini, gue sudah menuliskan beberapa impian-impian gue di tahun mendatang yakni 2014 yang akan lebih berwarna. Semoga Allah senantiasa memudahkan kita dalam menggapai impian kita ,, Hamasah ^^



Monday, December 16, 2013

One of Unforgettable Moments in This Year

Senin, 16 Desember 2013


Mungkin ini adalah sebuah hadiah dari Allah kepada saya di tahun ini. Bertemu dengan anak-anak yang memiliki karakter unik, dan memiliki talent yang luar biasa.

Semester 7 merupaka semester yang bisa dikatakan 'padat' dibandingkan dengan semester sebelumnya. Padahal semester 7 ini saya hanya mengambil kuliah 10 sks saja. Logikanya waktu saya banyak yang luang. Tapi faktanya tidak demikian. Sedikit curhat, semester ini saya harus bisa menentukan prioritas juga mampu membagi waktu. Mungkin yang lain pun merasakan hal yang sama. Semester ini saya dihadapkan dengan satu mata kuliah pilihan, satu mata kuliah mengulang, SPS (Seminar Pra Skripsi) dan PKM (Praktek Keterampilan Mengajar) (re: dulu bernama PPL) di sekolah.

Pertempuran pun dimulai. Semester ini yang sangat menguras hati adalah mata kuliah SPS dan PKM. Di satu sisi saya harus mengajar di sekolah selama dua hari, dan di satu sisi saya harus mengejar proposal skripsi saya. Di mata kuliah PKM ini saya sekelompok dengan teman-teman yang kece, sebut saja Dedy, Inez, Nanda dan Rinanti. Ya, saya bersatu menjadi sebuah kelompok dengan mereka karena domisili tempat tinggal saya pencilan sendir di Jakarta Barat. Akhirnya saya pun ikut bergabung dengan kelompok anak-anak Jakarta Selatan yang saya pikir lebih dekat dari Jakarta Barat. 

Sungguh beruntung mungkin kelompok kami. Diantara kelompok PKM yang ada di kelas, hanya kelompok kami yang bisa PKM di SMA yang lainnya di SMP. Sampai akhirnya, kelompok kami mendapatkan tempat PKM yang beralamat di Jl. Salemba No. 18 yaitu SMA N 68 Jakarta. Seminggu pertama kami melakukan observasi di sekolah. Singkatnya, saya mendapat kelas XI IPA 3 sebagai kelas yang saya ajar dalam PKM ini.

Saya ingat, pertama kali masuk kelas ketika pesantren kilat pada bulan puasa. Ketika itu saya diminta untuk menyampaikan materi yang diberikan oleh panitia. Saya belum bisa mengenal mereka semua dikarenakan hanya sedikit yang masuk, itupun sudah digabung dengan kelas lainnya.

Sampai tiba waktunya, saya pun masuk ke kelas XI IPA 3 ditemani dengan guru pamong saya, Bu Nagiah. Ya seperti kebanyakan orang ketika memasuki lingkungan baru masih sangat kaku belum membaur dengan lingkungan tersebut. Ketika itu saya belum mengajar melainkan melihat kondisi kelas dan guru pamong yang sedang mengajar. And this is my turn. Waktunya saya untuk praktek mengajar di kelas pertama kalinya. Satu hal yang saya dapat, mengajar di kelas sangatlah berbeda ketika kita mengajar di lembaga bimbel ataupun privat. Kita dihadapkan dengan puluhan siswa yang bermacam-macam.

PKM ini merupakan sebuah proses. Masih sangat banyak kekurangan dalam mengajar saya. Baik dari segi materi dan pengelolaan kelas. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik tentunya kita harus bisa mengenal siswa-siswanya satu sama lain. Disinilah saya bisa mengenal 36 anak-anak yang luar biasa. Selain mengajar di XI IPA 3 saya juga diminta oleh pamong mengisi di XI IPA 2 dan XI IPA 4. Namun karena perubahan jadwal sekolah yang beberapa kali berganti akhirnya kelas yang saya pegang adalah XI IPA 3 dan XI IPA 4.

XI IPA 3 dan XI IPA 4 adalah dua kelas yang istimewa. Banyak karakter dan keunikan yang ada di dalam kelas tersebut. Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik dalam PKM ini. Tentunya masih banyak kekurangan ketika saya mengajar. Saya yakin suatu nanti kalian semua akan menjadi anak-anak yang sukses. Terus belajar dan raihlah impian kalian.

Ada sedikit warna tambahan dalam PKM kali ini bagi saya. Itu semua karena soundcloud saya. Jika saya ingat-ingat tentunya akan membuat saya tertawa sendiri dengan kejadian-kejadian yang melibatkan account soundcloud saya. Entah kenapa account soundcloud saya bisa ketahuan.

PKM bukan hanya sekedar silabus, RPP, PPT, Analisis SK KD, dan Program Semester dan Tahunan. Akan tetapi PKM memberikan secercah warna baru bagi hidup saya. Bisa mengenal, mengajar, dan kadang tertawa dan bercanda bersama kalian semua. Dan tentunya menjadi pengalaman yang tak dapat dilupakan.

Tidak cukup kiranya menulis semua kenangan yang ada selama kurang lebih 5 bulan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah saya perbuat selama ini. Semoga kalian dimudahkan dalam menuntut ilmu. Terima kasih untuk segalanya. Sukses untuk kalian semua ya ...

Kesan dan Pesan dari salah seorang anak XI IPA 3:
Kak abul itu ..
"Orangnya asik. Orang yang ngajar dengan ciri khas yang bisa dibilang lucu. Apalagi kalau menghadapi soal yang rumit. wkwk.. Guru yang mempunyai banyak kelebihan tetapi malu untuk menunjukkannya. Terima kasih ya ka sudah memberi inspirasi secara gak langsung dan terima kasih atas jasanya yang telah mengajar di XI IPA 3. Dan semoga ka Abul bisa ngebolang ke luar negeri. Aamiin .."

Jujur saya terharu bacanya, terima kasih ya ...

 *untuk mendapatkan foto ini harus nyanyi dulu -__-

 *kenang-kenangan dari Marsha.

*teman seperjuangan PKM





Saturday, December 7, 2013

Rekam Jejak "Indonesia Entrepreneur Camp 2013"

21 - 24 November 2013
Malang




"Tak ada hal yang sia-sia di dunia ini". Mungkin kata itu cukup mewakili apa yang saya alami. Semester lalu, saya mengambil mata kuliah Kewirausahaan sebagai mata kuliah pilihan bagi mahasiswa pendidikan matematika. Mengapa saya mengambil mata kuliah ini? Alasannya sederhana, karena saya mau punya usaha sendiri. Pada mata kuliah ini, setiap mahasiswa di wajibkan untuk membuat business plan. Akhirnya, ide pun datang kepada saya. Alhasil, saya membuat business plan yang berjudul " Cookies BeKen (Beras Kencur) Sebagai Alternatif Makanan Ringan yang Menyehatkan".


Business Plan ini membawa saya menjadi 10 besar pada kompetisi Entrepreneur Seminar and Competition yang diadakan oleh BEM FMIPA pada bulan Juli lalu. Tak hanya sampai itu, business plan ini juga menghantarkan saya menjadi peserta pada acara IEC 2013 ( Indonesia Entrepreneur Camp) yang diadakan oleh Universitas Brawijaya, Malang. Senang mendapat kabar bahwa saya dinyatakan lolos sebagai peserta acara nasional kali ini (walau tak lolos 10 besar).


Saya pun tak sendiri. Kali ini, ada tiga mahasiswa UNJ yang lolos juga. Saya perkenalkan yang pertama adalah Bang M. Handar FIS dan Indah Dwi Astuti FMIPA. Kami bertiga berencana untuk ikut acara ini bersama-sama. 



Tiket PP pun sudah ditangan. Namun, manusia hanya bisa berencana, tapi Allah lah yang menentukan segalanya. Akhirnya, H-1 dengan segala hambatan Bang M. Handar tidak bisa ikut karena dikejar deadline Seminar Pra Skripsi. Alhamdulillah, ditengah hiruk pikuknya semester 7 ini, saya masih bisa ikut acara nasional.


Tibalah saatnya, Rabu 20 November 2013 saya dan Indah bertemu di Stasiun Senen. Perjalanan Jakarta-Malang kali ini menghabiskan waktu sekitar 18 Jam. Perjalanan yang cukup melelahkan. Kami pun tiba di St. Kota Malang sekitar pukul 7.10, meleset beberapa menit jika dibandingkan dengan prediksi di tiket.

Tiba di stasiun, kami pun sudah ditunggu oleh LO dari pihak panitia. Sampai akhirnya kami tiba di Universitas Brawijaya, sebuah universitas yang megah, dan dalam masa pembangunan.
Acara pembukaan IEC pada hari ini akan di mulai jam 14.00. Sambil mengunggu peserta lainnya datang, kami semua dikumpulkan di gedung Widyaloka. Bingung. Itu adalah kata pertama saat itu. Event kali ini hanya beberapa orang saya yang saya kenal di event-event nasional yang telah saya ikuti. Ada mba Nabila (UNDIP) sudah 3x saya bertemu dengannya, ada mba Binta (UGM dan ternyata teman SD nya Indah) sudah 2x bertemu dengannya, sama hal nya dengan mas Estuadi (ITS). Sisanya merupakan wajah-wajah pemuda hebat yang baru saya lihat dari seluruh nusantara.

Indonesia Entrepreneur Camp 2013 " Pemuda Peduli, Indonesia Mandiri"

Itulah jargon dalam kegiatan kali ini. Jargon yang penuh dengan makna bagi bangsa Indonesia saat ini. Kepedulian pemudalah yang dapat membantu bangsa ini menjadi mandiri, salah satunya di bidang Kewirausahaan. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang sebanyak 237,64 juta orang. Padahal untuk jadi bangsa maju, dibutuhkan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Oleh karena itu, disinilah peran pemuda untuk menjadikan bangsa ini semakin maju dan mandiri.


Selama empat hari disana saya mendapatkan banyak motivasi, pengalaman, dan tentunya teman-teman baru. Walau banyak pembicara yang tak jadi mengisi di acara ini, untungnya panitia menyuguhkan pembicara yang luar biasa. Ada bang Jay Teroris, Mba Dewi Tanjung, Hamzah, mba Mike (Owner Burger Buto), Pak Unggul (Pemilik Republik Telo) dll yang memberikan semangat dan inspirasi. Intinya, untuk menjadi seorang entrepreneur kita harus mau rugi. Berani mengambil resiko adalah hal dasar bagi seorang entrepreneur. Berani gagal , penuh pengorbanan tentunya dan take action.

Dari pengalaman ini, saya mendapatkan banyak inspirasi. Tentunya membangkitkan semangat saya untuk memulai bisnis. 

 *kunjungan ke Republik Telo

 *Kunjungan Ke Agrowisata Batu Malang

 Pemaparan materi oleh Bpk. Unggul (Pemilik Republik Telo)

 My Roomate (Galih, gue, Wawan, Hamdi, Indra, Nanang)

 *narsis (lagi)

 *mba Mike (Owner Burger Buto,, burgernya enak lho)




Dokumentasi selengkapnya: Di sini

Sunday, November 10, 2013

Keluarga Baru: Youth For Climate Camp 2013

1-3 November 2013, Taman Wiladatika Cibubur Jakarta Timur.


Ini merupakan pengalaman kali kedua saya mengikuti event nasional mengenai lingkungan. Setelah sebelumnya saya mengikuti Youth Environmental Leader Summit (YELS) bulan Mei lalu. Beberapa muka tak asing hadir dalam acara ini. Ya, mereka adalah teman-teman seperjuangan saya ketika acara YELS di Surabaya. Dan tentunya banyak wajah-wajah anak muda baru luar biasa dalam acara Youth For Climate Camp 2013. Acara YFCC merupakan acara tahunan yang diadakan oleh DNPI yang pertama kali diadakan ditahun 2011. Ada yang berbeda YFCC 2013 dengan tahun sebelumnya. Kali ini YFCC 2013 berkerjasama dengan JICA ( Japan International Cooperation Agency ).

Alhamdulillah saya mendapatkan ijin dari guru pamong untuk mengikuti acara ini dikarenakan hari Jum'at tanggal 1 November ada jadwal saya praktek mengajar di sekolah. Hari jum'at merupakan hari yang saya tunggu-tunggu. Bertemu dengan pengalaman baru, suasana baru dan keluarga baru. Ya, acara ini sekaligus memberikan saya angin segar dari kepenatan saya mengahadapi aktivitas-aktivitas di semester ini. 

Hari pertama, semua peserta berkumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun, tak sedikit juga peserta yang langsung menuju lokasi acara. Tiba masuk bis yang disediakan oleh panitia, saya langsung mendapatkan banyak teman baru. Sampai di lokasi, kami semua langsung diberi kunci kamar oleh panitia. Kali ini saya satu kamar dengan Edi, seorang mahasiswa Meteorologi dan Geofisika IPB 2010. Tak sedikit kami berdiskusi dan berbagi pengalaman kuliah atau kegiatan diluar kuliah.

Jam menunjukkan pukul 14.00 ini artinya acara YFCC akan segera di buka. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bapak Rachmat Witoelar yang dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi muda akan menjadi elemen yang paling dirugikan akibat dampak perubahan iklim. Hal tersebut karena dampak perubahan iklim akan semakin terasa dalam kurun waktu jangka panjang dan tentunya generasi muda yang akan merasakannya nanti.

Banyak sekali materi yang didapatkan selama mengikuti acara ini, diantaranya bagaimana berkampanye perubahan iklim yang terkemas dalam tulisan, media sosial, dan film. Ada banyak hal yang memotivasi serta menginspirasi saya dalam acara ini, yaitu sharing dengan para pemuda yang sukses dalam bidang perubahan iklim. Ada mas Sano dengan Greeneration Indonesia, Adeline dengan Sahabat Alamnya, dan yang lainnya. Selain itu, ada juga materi mengenai kajian teknologi dan perubahan iklim dan yang tak kalah menarik sharing dengan JICA ( Emy, Kudo, and Yuri ). Begitu banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari Jepang, seperti masyarakatnya yang suka menjaga lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan walau tak ada peraturan akan mendapatkan denda jika membuang sampah sembaranga.

Tentunya, hal yang paling berkesan adalah malam kreatif. Tepatnya malam mingguan bareng dengan peserta lainnya. Pada malam kreatif, semua peserta dikelompokkan menjadi 10 kelompok dan harus menampilkan sesuatu yang berhubungan dengan tema YFCC kali ini, yaitu " Berjumpa Menjalin Kebersamaan di Tengah Iklim yang Berubah". Kali ini saya sekelompok dengan anak-anak kreatif semua, ada Chandra UI, Hendri Institut Seni Indonesia, Mike Unpad, Daniel UI, Reza UIN, Bangga UIN, Abimanyu UNY, Anifa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Sania STKIP Garut,  Kustantia Septiana STEI YPPI Rembang, dan Salsabila Unpad. Kami semua tergabung dalam grup" Ada apa dengan CINTA?". Malam itu menjadi hiburan yang luar biasa bagi keluarga YFCC 2013.

Tak terasa memang. Tiga hari pun berlalu dengan cepatnya. Hari terakhir masing-masing kelompok berdiskusi mengenai apa yang akan kita kerjakan di kampus maupun di lingkungan sekitar setelah mengikuti YFCC ini. Semoga kita semua bisa merealisasikan semua projek-projek kita untuk bumi yang lebih hijau.

Salam Kenal semuanya, Keluarga baruku YFCC 2013. Semoga dapat berjumpa dilain kesempatan.

Kenangan-kenangan:

 *JICA





 *kelompok 5 yang kece

 *abis YFCC jalan-jalan ke monas



Sunday, October 20, 2013

Pantai Kenjeran yang Terlupakan




Tepatnya bulan Mei 2013 lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi sebuah pantai  yang berlokasi di  Jl. Sukolilo No. 100 Surabaya Timur/Sukolilo, Pantai Kenjeran namanya. Ini merupakan perjalanan pertama saya mengunjungi Surabaya sebagai orang asli Jakarta. Perjalanan saya ke Pantai Kenjeran kali ini, merupakan sebagai salah satu rangkaian dari acara Youth Environmental Leader Summit (YELS) yang di adakan oleh BEM ITS dan diikuti oleh pemuda seluruh nusantara. Namun, selama perjalanan menuju pantai saya bertanya kepada peserta asal Surabaya mengenai keadaan Pantai Kenjeran. Dan saya terkejut, bahwa Pantai Kenjeran di mata arek Surabaya sendiri begitu banyak sampah dan kotor karena ulah para pengunjung. Selain itu, selama perjalanan saya menuju Surabaya, saya banyak berbincang dengan penumpang kereta lain yang memang asli orang Surabaya. Dan ketika saya menanyakan hal yang sama tentang Pantai Kenjeran, saya pun mendapat jawaban yang sama yaitu banyak sampah dan kotor.

Tujuan saya mengunjungi Pantai Kenjeran adalah untuk ikut serta dalam kegiatan Surabaya Green Action yang nantinya akan menanam 1000 mangrove dan bersih-bersih pantai dengan beberapa komunitas hijau Surabaya dan peserta YELS lainnya. Akhirnya, sampai juga di Pantai Kenjeran. Kata pertama yang muncul di mulut saya adalah “sepi”. Sambil menelusuri Pantai Kenjeran yang begitu luas ternyata berbanding terbalik dengan pengunjung yang datang. Dan ternyata anggapan Pantai Kenjeran itu banyak sampah dan kotor adalah benar. Ketika saya menanam mangrove, tak sedikit sampah plastik yang hanyut terbawa air dan lumpur. Setelah menanam mangrove dan bersih-bersih, saya mengelilingi berbagai sudut Pantai Kenjeran. Ternyata Pantai ini begitu indah kawan, ditambah banyaknya penjual souvenir menarik seperti bros dan gantungan kunci dari kerang. Berbagai macam aneka permainan pun menambah kecerian pantai ini.
Rasanya sungguh menarik dan seru wisata kali ini. Berwisata sekaligus aksi untuk alam adalah dua hal yang bermanfaat. Mungkin ada baiknya jika Pantai Kenjeran dijadikan sebagai ecowisata nantinya. Semoga Pantai Kenjeran tak terlupakan seperti mutiara di dasar lautan.

Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers