Thursday, February 7, 2013

Buka Mata, Inilah Indonesiaku



Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Kita pasti tahu sebait lirik tersebut. Ya, lirik tersebut adalah lirik lagu “kolam susu” dari Koes Plus. Itulah sedikit gambaran tentang negeri kita. Indonesia namanya. Negeri yang ‘katanya’ memiliki tanah dan sumber daya alam yang melimpah. Mungkin kalimat tersebut  terdengar tak asing bagi kita. Tak dapat dipungkiri betapa indahnya negeri ini. Negeri yang menjadi surga keindahan dunia. Lihat saja Bali. Pesonanya yang sudah mendunia membuat decak kagum bagi manusia di dunia. Belum lagi keindahan Indonesia yang belum terjamah oleh mata manusia. Sungguh bangga rasanya menjadi warga negara Indonesia. Tak dapat dipungkiri betapa kayanya alam di negeri ini. Negeri yang memiliki hamparan luas hutan, sawah, tambang emas, laut dan lainnya. Tak dapat dipungkiri betapa kayanya suku dan budaya di Indonesia. Dapatkah kita menyebutkan semuanya? Banyak sekali, jawabannya. Mungkin kita hanya mengenal budaya-budaya yang akhir-akhir ini heboh menjadi pemberitaan publik karena di klaim oleh negara tetangga seperti batik, angklung, tari tor-tor, tari kecak, reog dan sebagainya.  Pertama yang harus kita sadari adalah inilah Indonesia, negeri yang punya segalanya.
Pertanyaan yang muncul, mengapa Indonesia tak bisa keluar dari berbagai permasalahan multidimensi? Indonesia tak butuh dunia, tetapi dunialah yang membutuhkan Indonesia. Semuanya dapat kita temukan di Indonesia. Contoh sederhana, Indonesia adalah paru-paru dunia. Kayanya hamparan hutan menghijaukan bumi pertiwi ini. Bisa saja semua pohon yang ada di Kalimantan kita tebang semua, maka kiamatlah dunia ini. Dunia itu butuh Indonesia. Negara lain tak akan kaya jikalau bukan karena Indonesia. Lihat saja berapa banyak orang Indonesia yang pergi berlibur tiap bulannya ke luar negeri. Bisa dibayangkan berapa banyak uang yang masuk bagi negara-negara tersebut. Belum lagi apartemen-apartemen di luar negeri yang dibeli oleh orang Indonesia walaupun harga yang ditawarkan selangit. Dan lihatlah, berapa banyak orang yang lebih mencintai produk luar negeri daripada produk dalam negeri.
Mungkin tepat kiranya, negara-negara lain tak berdiri tanpa Indonesia. Apakah kita tahu, Agustus kemaren dunia mengalami krisis beras. Indonesia tak sedikit pun kekurangan beras. Disamping itu, Indonesia merupakan negeri surga bisnis. Lihat saja Kalimantan yang menjadi salah satu pulau kaya akan pasir permatanya. Lihat lagi tambang Grasberg yang merupakan tambang emas dunia terbesar di Provinsi Papua Indonesia. Sayang, semuanya itu dikuasai oleh perusahaan asing. Sadarkah kita kalau negara-negara lain itu takut untuk melakukan embargo terhadap Indonesia.
Indonesia punya segalanya. Negara lain takut jika Indonesia mandiri tidak dapat diembargo lagi. Seharusnya, kita sebagai warga negara Indonesia yang mengembargo diri sendiri. Sederhana saja, belilah pangan dari petani-petani sendiri, dengan begitu kita membantu untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan petani lokal. Belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri. Cintai produk Indonesia dengan tidak perlu mengimport barang dari luar negeri. Cintai keindahan wisata Indonesia dengan tidak berwisata ke luar negeri. Cintai budaya Indonesia dengan bangga belajar dan mempresentasikan budaya bangsa. Cintai aset alam Indonesia dengan memanfaatkannya secara bijak serta mampu menjaganya. Sekarang, semua ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Indonesia ibarat miniatur dunia. Bukalah mata, inilah Indonesiaku!

0 comments:

Pages

Blogger templates

My Tweets

Twitter icon

Loading..

My Shoutbox

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

The Visitor Number

Free Counters

It's About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
A learner who is highly passionate in mathematics education, community development and eco-volunteerism

Followers